Pages

About

Masukan Nama Penyanyi - Judul Lagu

Mesin Cari Free Download Mp3 Gratis
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Mengenai Saya

 

Kamis, 09 Juli 2009

PESONA POTRET AYAH

0 komentar
Tuhan tolonglah ...
Sampaikan sejuta sayang ku untuk nya ...
Ku terus berjanji tak kan hianati pintanya...
Ayah dengarlah ...
Betapa sesungguhnya ku mencitaimu...
Kan ku buktikan ku mampu penuhi maumu ...
Puisi yang ku buat untuk ayahku. Benar kata orang bijak bahwa penyesalan akan datang belakangan. Seperti apa yang sedang aku alami saat ini.... Hanya kata maaf dalam hati yang tak kan bisa ku ucapkan disaat hari terakhir ayah ku menghembuskan nafasnya. Apa ayah sudah memaafkan ku ?? pertanyaan itu yang ingin ku tanyakan padanya yang telah tenang di surga.
Oh iya,, nama ku Roy tapi teman–teman memanggilku Wanroy. Aku kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta. Ayah ku memang di kenal sebagai sosok yang arif dan bijak. Tapi tidak di mataku pada saat itu. Aku menganggapnya sebagai seorang lelaki yang tak bertanggung jawab karena telah menelantarkan aku dan ibu ku.
Kisah ini berawal pada saat aku berumur 5 tahun. Waktu itu pagi buta aku mendengar ayah dan ibu sedang cek cok mulut. Hal yang biasa aku dengar. Akan tetapi kali ini lain. Ayah pergi meninggalkan rumah. Meninggal-kan aku dan ibu. Dan sejak saat itu aku membencinya. Tanpa tahu apa yang menyebabkan ayah meninggalkan kami. Aku pun tak pernah bertanya pada ibu. Sejak saat itu aku bertekat akan menjaga ibu dan menganggap bahwa ayah sudah tiada.









17 tahu berlalu sejak peristiwa mengerikan itu. Kini aku dan ibu sudah menemukan kebahagiaan tanpa nya.
“Wan,, ibu mu di rumah sakit!!” Tika memberi tahu.
“Apa?? Dimana??”jawabku panik. Karena aku tak ingin hal buruk terjadi pada ibu ku.
“Medistra.”katanya singkat.
Tika,, gadis yang sangat ku cintai setelah ibuku. Dia yang selama ini memberikan motifasi pada ku bangaimana arti hidup dan menjalaninya.
Bergegas aku berangkat dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit.
“Wan,,jangan ngebut!! bahaya!!” Larang Tika.
“......”
“Wanroy!!!!” Dia berteriak. Dan aku pun menurunkan sedikit kecepatan mobilku.
Sampai juga akhirnya. Dengan buru-buru aku melangkahkan kaki.
“Dimana??”tanyaku pada Tika.
“Ikut aku!!”ajaknya.
Lerlihat tulisan ‘Pav.VIP II’
“Ibu disini??”tanyaku lagi.
“Masuk lah!!”pinta nya.
Akhirnya aku pun masuk kedalam kamar itu. Didalamnya terlihat sosok ibu yang kelihatannya sehat-sehat saja. Akan tetapi di kasur terlihat lelaki tua yang sudah ku kenal sebelumnya.
AYAH.....
Mau apa lagi dia?? Setelah sekian lama dia meninggalkan kami mengapa ia muncul kembali??.
“Ini ayah mu nak!!”kata ibu.
“Ayah?? Ayahku sudah meninggal bu!!”kata ku.
“Huk....huk...huk.... ma...ma...maafkan ayah Roy!!!” katanya meminta maaf.
“Dia pikir melihat keadaan nya sekarang aku akan iba dan dengan gampang memaafkannya? Bilang padanya bu,, kemana saja ia selama ini??”
“Nak,,, bagaimanapun ia ayahmu!!”kata ibu meyakinkan ku.
Tanpa mempedulikan kata ibu aku pun pergi meninggalkan rumah sakit.

“Wan,,”Tika tiba-tiba muncul.
“........”
“Aku kira kau orang yang bijaksana seperti ayah mu??”
“........”
“Dugaan ku selama ini salah... kau hanya seorang pecundang yang tak mau memaafkan seseorang”
“Apa maksudmu berkata demikian?? Kau tak tau apa yang terjadi??”
“Justru karena aku tau.. apa kau tahu mengapa ayahmu pergi meninggalkan kau dan ibumu??”
“Tak tau,, dan aku tidak mau tau!!”
“Pengecut!!”
“Terserah”
“Wan,, jika ada seorang suami yang ingin membahagiakan istri dan anaknya apa itu salah??”
“Tentu saja tidak”
“Begitu pula dengan ayahmu,, ia pergi meninggalkan kau dan ibumu untuk mencari nefkah.. ia di tugaskan oleh kantornya untuk pergi ke Amerika dan ayahmu juga sudah mengajak ibumu. Tapi,, ibumu tak mau.”
“Alasan,, kalau memang Dia mencari nafkah seperti yang kau bilang itu mengapa kabar pun ia tak memberi tahu??”
“Sudah!! Ia sudah memberi kabar tetapi ibumu tak pernah mau menerimanya. Ayah mu juga setiap bulan mengirimkan uang di rekening ibu mu untuk biaya hidup kalian sehari-hari tapi tak pernah dipakai oleh ibumu.”
“Iya nak,, ini memang salah ibu”Tiba-tiba ibu memotong pembicaraan kami.
“Kenapa ibu tak pernah memberi tau??”
“Karena ibu benar-benar marah pada ayahmu. Tapi ibu sadar behwa ayahmu banyak berkorban untuk kita!”
Termenung sejenak. Aku berfikir apa aku salah selama ini membenci ayah??. Setelah lama berfikir aku pun bergegas pergi ke rumah sakit bersama Ibu dan Tika. Akan tetapi Ayah sudah tiada. Dan aku tak sempat meminta maaf padanya.
Sekarang aku hanya bisa mendo’akan semoga Ayah tenang di sisiNya.
Pesonamu,,masih jelas ku rasa hingga kini..menemani hingga ku dewasa... derai air mata dan pengorbananmu tak kan tergantikan... terima kasih AYAH....






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

. ya,,, siapapun yang ingin beri komen ....
. silahkan !!!